Rabu, 11 Oktober 2017

ARDHI



Ardhi
Bumi
Earth

"Anakku seng jenenge Sun Ardhi lan  kakang kawah adi ari-ari ibu bumi bopo kuoso... mugi-mugi slamet sakniki dhugi sak lawasipun. Ngono kajat niate Bapak saben malem Jemuah Legi pas wayahe kenduren wethon ne anak lanang siji-sijine," gumam Bapak ku di senja temaram sambil ngunyah ubi godog.
Akupun nyletuk "Kok ora disholawati opo diwocokne Al-fatehah ngono, Pak".
"Jaman ndesek ngertine yo kor ngono kui, buktine koe yo slamet". Protes Bapak.
"Bapak jaman mben, hindu to."
"Yo..... yo Islam. Neng isose kajat niate yo ngono kui. Bapakmu iki termasuk seng pinter."
"Buktine dadi tukang kajat yo pak. Terus ngopo jenengku Sun Ardhi pak?"
"Ko lek koe wes tuek golek ono dewe artine jenengmu."
"Oooo... padhine bapak ra ngerti yo.....Yo khan?"
"Hahahaha.....". Kami tertawa tergelak sampai tersedak telo godog.

Sun artinya matahari dalam bahasa Inggris.
Ardhi bermakna bumi di kamus bahasa Arab.
Sepertinya secara tidak sengaja bapakku  memberi nama modern mesti tampak ndeso banget. Modern karena menggunakan dua bahasa besar dunia, Inggris dan Arab. Sedangkan ndesonya nama itu terlalu pasaran diantara wong ndeso, setidaknya menurut Sunarso kawanku.

Mestipun begitu Aku ingin memaknai nama ke duaku "Ardhi". Pemaknaan ini adalah harapan agar aku lebih bersyukur dan lebih menghormati kedua orang tuaku.  Penghormatan atas identitas yang disematkan kepada makhluk baru yang baru lahir di dunia yang penuh ujian.

Penghormatan pertama, kata Ardhi (bumi dalam bahasa Arab) adalah legenda tua  Fu De Zheng Shen, secara umum disebut sebagai Tu Di Gong (Thouw Te Kong – Hokkian) adalah Dewa bumi. Karena merupakan salah satu dewa yang tertua usianya, maka beliau sering juga disebut sebagai Hou Tu. Menurut para ahli sejarah, pemujaan terhadap Tu Di Gong sebetulnya berasal dari gabungan pemujaan-pemujaan terhadap Dewa-dewa Palawija seperti Xian Se, Tian Jun, Fang Shen, dan Shui Yong Shen, dewa-dewa penunggu tanah seperti pemujaan Bunda Bumi oleh kaisar purba. Seperti itulah orang cina menghormati bumi.  Bahasa kasarnya namaku juga dipakai sebagai nama dewa orang cina.





Dalam dunia sains Ardhi difahami sebagai suatu planet yang memiliki urutan ke tiga dari sun (matahari) dan planet terbesar kelima dari semua planet yang ada di tata surya. Bumi juga dapat diartikan sebagai planet yang menjadi tempat tinggal bagi semua makhluk yang hidup di dalamnya. Dalam bahasa Inggris, bumi disebut earth. Sementara di Indonesia, istilah bumi berasal dari kata bhumi yang berarti tanah. Kata tersebut merupakan bahasa Sansekerta.


Menurut para ilmuwan, bumi sudah terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu. Lapisan bumi terdiri dari berbagai jenis batuan. Sementara itu, lapisan bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu kerak bumi, mantel bumi dan inti bumi. Berikut adalah penjelasan masing- masing lapisan bumi.
 
Selain ketiga lapisan tersebut, bumi juga dapat terbagi menjadi 4 lapisan yaitu lapisan atmosfer, lapisan litosfer, lapisan hidrosfer dan lapisan biosfer. Lapisan-lapisan itu memiliki karakter tersendiri. Atmosfer, berkarakter lembut, ada dimana-mana, salam terakhir dari dunia. Litosfer berdaya kaku, kuat, tangguh dan teguh. Karakter hidrosfer mengalir halus tiada henti, berjuang menghidupkan, tiada yang mampu menghentikan kecuali takdir kematian. Mungkinkah itu Aku?

Allah jadikan Ardhi tempat ibadah dan muamalah manusia sebelum kembali ke surga loka. Kegagalan beramal dibumi, pasti tak kan bisa pulang kembali. tersesat di sijjin api perut bumi.  Dan aku adalah Sun Ardhi, harapan untuk berbakti untuk kembali dengan keridhoaan ilahi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SENYUM

Disepotong sore di Patra. Mengalir deras dan renyah gagasan besar dari bibir penuh senyuman sang kreator cita-cita besar.  Gagasan itu ta...