Jumat, 03 November 2017

SENYUM

Disepotong sore di Patra.
Mengalir deras dan renyah gagasan besar dari bibir penuh senyuman sang kreator cita-cita besar.  Gagasan itu tak sebanding dengan fisik nya yang bisa dikatakan tak seberapa gagah. Namun kedalaman ilmunya terasa tak terselami oleh file-file diotak kanan kiriku. File-file ku kucoba padu dengan gagasan dan senyuman nya, namun tetap saja masih sulit menghasilkan tulisan kata 'faham'.
Usai pemaparan diakhiri senyuman. Akhirnya kulupakan gagasan besar, biar ku ambil keajaiban senyumannya. Ku hampiri, "Fotho ustadz", Aku memohon. "Dari Bengkulu?" kata dan tatapannya. "In syaa Allah ustadz".  Akupun berdiri tepat disampingnya.  Ku sentuh kan tubuhku padanya, dan ku pasang senyuman ku yang paling jawara. "Terimakasih Ustadz".  Dia jawab dengan senyuman lagi.
Ya... Setidaknya inilah caraku untuk memadukan senyuman. Kelihatannya konyol, namun aku yakin gagasan besar nya yang melompat seratus tahun itu bisa ku fahami bila senyuman milikku sudah selefel dengan senyumannya.
Setibanya di kamar hotel SofyanInn  Tebet kubuka hasil jepretan Kang Dedi di Patra tadi. Sambil duduk di depan cermin ku amati dengan seksama senyum ku dengan senyumanya. Sorot mata, aura muka, gigi mutiara, bentuk bibir, kerutan pipi semua detail ku amati. Hasilnya.... Senyuman andalan milik ku jauh kelasnya, beda standar nya.  Aku seolah tak percaya dengan kesimpulan ku sendiri.  Ku tatap cermin, ku tatap fotonya, berganti-ganti tak henti-henti.  Hasilnya tak berubah.  Tetap aku kalah. "Dia kan biasa di depan kamera akh", hibur ustadz Yudi.  "Bukan Ustadz, ada yang lain", sanggah ku.
"Hahahaha....  Alhamdulillah ana bisa senyum seperti dia, benar lihat, lihat ya!!!".
Ini senyum andalan ku sekarang, ya bersiap-siap lah dunia.
Ini sebuah gagasan dan cita-cita besar masa depan. Dan ku rangkum hanya dengan sebuah senyuman.


2 komentar:

  1. Wooow...keren ketemu Sang Maestro

    BalasHapus
  2. Beliau kalau memberikan taujih seperti sebuah buku yang dibaca... Sistematis n bernas. Kemarin semua taujihnya kutulis... Hehehe tapi masih coretan.

    BalasHapus

SENYUM

Disepotong sore di Patra. Mengalir deras dan renyah gagasan besar dari bibir penuh senyuman sang kreator cita-cita besar.  Gagasan itu ta...